Awal kecintaan gw pada gunung adalah ketika melihat foto kakak ge di puncak lawu saat itu terlihat matahari pagi yang terlihat indah sekali dan awal yang terletak di bawah seolah olah foto tsb berada di negri di atas awan.
Untuk anak yang belum pernah naik pesawat, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat menakjubkan. Melihat awal yang ada di bawah kaki kita merupakan hal yang sangat luar biasa.
Maka di mulailah kecintaan(lebih tepat obsesi) itu muncul. Dan pendakian awal di mulai di gunung lawu, jawa tengah. Namun sayang saat pendakian tsb saya tidak bisa sampai puncak (hu…hu… ) bukan karena tidak kuat (otot kawat, tulang besi bo…) tapi saat pendakian terjadi badai yang sangat kencang hingga debu2 berterbangan, pohon pohon patah dan ombak berdebur kencang (hee…dramatis bagt ya…) akhirnya pada pos 3 kami berhenti dan menginap di sana. Dasar iseng, saat itu jalan ke atas kami bolkir aja pake tenda kami dengan maksud biar banyak temen gt heheeh… sehingga beberapa pendaki yang ada di belakang kami pun akhirnya memutuskan untuk menginap juga. (SUKSES……!!!) saat pagi menjelang tampak lah kerusakan yang telah di lakukan leh badi semalam. Pohon2 tumbang berserakan dan daun2 berguguran.setelah sarapan, kami pun memutuskan untuk turun karena sudah gak seru naik gunung siang2 coz panas, entar jadi item lagi. Setelah mengambil beberapa foto di tempat yang kami akui sebagai puncaknya gunung (aslinya puncak masih 5 km lagi) kami pun berjalan turun dengan riang gembira.
Perjalanan tsb saat itu menghabiskan dana sekitar 50 rb/orang. Cukup murah untuk saat itu.
Memang pendakian awal yang kurang memuaskan namun cukup memberi pelajaran berarti bahwa :
1. di gunung tu gak ada air jadi harus hemat bgt
2. gunung tu dingin, jadi lbh baek bawa selimut dari pada bantal
3. n coklat tu ternyata enak bgt
4. di alam di gunakan prinsip ‘gak ada makanan yang g enak. Yang ada enak sama ENAK BGT’
lain kali pasti ni gunung gw taklukin
we never ever give-up
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar